
Oleh: Herlina Wulandari dan Nur Ngazizah, S.Si, M.Pd
Media adalah alat saluran komunikasi. Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak kata medium. Secara harfiah, media berarti perantara, yaitu perantara antara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Media adalah sesuatu yang dapat membawa sebuah informasi atau pesan yang terjadi antara sumber psan (source) dengan penerima informasi (receiver). Pada pembelajaran di sekolah juga memerlukan media, namun didefinisikan sebagai media pembelajaran. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan atau menyalurkan materi dari guru secara terencana sehingga siswa dapat belajar efektif dan efisien. Media pembelajaran juga memiliki tujuan yaitu sebagai alat bantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dan menjadikan pembelajaran yang aktif dan tidak membosankan.
Edutainment berasal dari kata education dan entertainment. Education berarti pendidikan, sedangkan entertainment berarti hiburan. Soleh Hamid dalam bukunya menjelaskan bahwa dari segi bahasa : Edutainment adalah pendidikan yang menghibur atau menyenangkan. Sementara itu, dari segi terminology edutainment adalah suatu proses pembelajaran yang didesain sedemikian rupa, sehingga muatan pendidikan dan hiburan bisa dikombinasikan secara harmonis untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Jadi, media edutaiment adalah alat peraga dengan muatan pendidikan dan sebagai hiburan untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.
Media edutaiment ULATEN kepanjangan dari Ular Tangga dan Kartu Transformasi Energi ini merupakan media yang terdapat sebuah kotak yang di dalam kotak tersebut terdapat dua permainan berbeda yaitu permainan ular tangga dan kartu transformasi energi. Permainan ular tangga menghubungkan materi transformasi energi, cara penggunaannya sama yaitu permainan sama seperti ular tangga namun, pada saat peserta didik pion ular tangganya mendapatkan tangga maka peserta didik membacakan kartu baca yang didalamnya terdapat materi dari
transformasi energi. Selanjutnya, jika peserta didik mendapatkan ular maka peserta didik mengambil kartu pertanyaan yang harus dijawab peserta didik seputar materi tersebut.
Permainan yang ke-dua yaitu kartu transormasi energi, didalam kotak tersebut terdapat papan,kartu gambar dan kartu bentuk energi. Peserta didik diminta mengambil kartu gambar lalu menempelkan kartu gambar tersebut ke papan dan peserta didik di minta untuk menjawab perubahan energi pada kartu gambar tersebut dengan menempelkan kartu bentuk energi ke papan.
Permainan edutaiment Ulaten ini, pada saat permaian yang pertama ular tangga terdapat beberapa kartu yang di dalam kartu tersebut terdapat materi trasformasi seperti pengertian dari transformasi energi, perubahan energi pada benda, pengertian energi, pengertian dari bentuk-bentuk energi dan lain-lain. Jadi, pada kartu baca tersebut merupakan jawaban dari kartu pertanyaan. Jika siswa memperhatikan kartu baca maka siswa bisa menjawab kartu pertanyaan. Permainan yang kedua yaitu kart transformasi energi, terdapat beberapa kartu yang merupakan materi dari transformasi energi. Kartu tersebut terdapat gambar yang ada di sekitar siswa. Jadi, siswa bisa membayangkan gambar tersebut sesuai dengan lingkungan di sekitar siswa. Pada permainan ular tangga bisa dimainkan secara berkelompok maksimal 2 orang, dan bisa dilakukan secara individu. Sedangkan, kartu transformasi energi bisa dimainkan individu dan kelompok.

Hasil dari simulasi yang telah dilakukan 4 kali pertermuan dan dari 2 pertemuan ini menggunakan media edutaiment ULATEN. Pertemuan pertama pada materi topik A yaitu transformasi di sekitar kita, di pertemuan ini dengan metode branistroming siswa diberi masalah dan menanggapi permasalahan tersebut dengan pendapat masing-masing dan guru tidak boleh membenarkan dan tidak boleh disalahkan karena di metode ini hanya memancing keberanian siswa untuk berpendapat. Siswa sangat antusias dan memberikan pendapat dengan sebanyak- banyaknya.
Pertemuan kedua dengan model pembelajaran EPL (Enviromental Problem Learning) siswa dengan ini mempraktikkan secara langsung di luar kelas dengan lingkungan sekitar seperti siswa lari estafet dan kotak bersuara. Pada saat lari estafet
siswa merasakan perubahan energi dari berdiam lalu bergerak berlari. Siswa juga bisa menyimpulkan perubahan energi yang terjadi pada saat lari estafet. Pada kotak bersuara siswa mempraktikkan langsung dengan menggerak-gerakkan kotak yang berisi batu atau biji-bijian. Siswa juga bisa menyimpulkan perubahan pada kotak bersuara tersebut. Pertemuan ketiga dengan media edutaiment ULATEN namun di pertemuan ini menggunakan ular tangga terlebih dahulu. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 2 siswa. Siswa sangat antusias dengan permainan ini dan ada yang bisa menjawab pertanyaan dan ada yang tidak bisa menjawab pertanyaa. Waktu yang diperlukan memang cukup lama untuk mencapai finish namun siswa sangat senang dengan adanya permainan tersebut.

Berdasarkan pengamatan tersebut dan hasil simulasi bahwa peserta didik dengan pembelajaran materi transformasi energi di sekita kita dapat dinilai kategori baik sekali dan baik. Pada saat pembagian instrument evaluasi terdapat soal pengecoh yang membuat siswa sedikit kurang teliti dalam membaca. Terdapat juga siswa yang sudah memahami soal. Maka dapat disimpulkan bahwa siswa telah memahami energi-energi di sekitar siswa dan dapat menjelaskan dengan baik. (*)
Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo