
Manusia merupakan makhluk sosial. Artinya manusia tidak dapat hidup sendiri dalam menjalankan kehidupannya sehingga ia membutuhkan orang lain guna memenuhi kebutuhannya. Antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya tentunya saling berhubungan satu sama lain. Untuk mengatur kehidupan mereka agar tetap harmonis serta menjaga keseimbangan hidup dalam bermasyarakat tentunya harus ada aturan-aturan atau norma guna membatasi perilaku anggota masyarakat. Norma-norma itu terdapat dalam praata sosial. Pranata sosial sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena perannya yang sangat penting.
Jika kita amati pola kehidupan masyarakat pastilah akan dijumpai orag-orang tertentu yang dianggap baik perilakunnya dan ada pula yang dianggap tidak baik. Pemahaman baik tidak baik tersebut selalu dikaitkan dengan ukuran yang dipakai sebagai pedoman perilaku masyarakat setempat. Bentuk-bentuk perilaku yang dianggap tidak baik oleh masyarakat merupakan tindakan perilaku menyimpang yang kemudian dikenal dengan penyimpangan sosial.
Pranata sosial berasal dari istilah Bahasa Inggris (social institution). Istilah-istilah lain pranata sosial ialah lembaga sosial dan bangunan sosial. Walaupun istilah yang digunakan berbeda-beda, tetapi social institution menunjuk pada unsur-unsur yang mengatur perilaku anggota masyarakat.
Pranata juga berasal dari Bahasa Latin instituere yang berarti mendirikan. Kata bendanya adalah institution diartikan institusi (pranata) dan institut (lembaga). Institusi adalah sistem norma atau aturan yang ada. Institut adalah wujud nyata dari norma-norma.
Pranata adalah seperangkat aturan yang berkisar pada kegiatan atau kebutuhan tertentu. Pranata termasuk kebutuhan sosial. Seperangkat aturan yang terdapat dalam pranata termasuk kebutuhan sosial yang berpedoman kebudayaan. Pranata merupakan seperangkat aturan, bersifat abstrak. (Lili Puspita Sari : 2014).
Tujuan Pranata Sosial
- Untuk mengatur agar kebutuhan hidup manusia dapat terpenuhi secara memadahi.
- Untuk mengatur agar kehidupan sosial warga masyarakat bisa berjalan dengan tertib dan lancar sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. (Lili Puspita Sari : 2014)
Fungsi Pranata Sosial
- Menjaga keutuhan masyarakat dari ancaman perpecahan atau disintegrasi masyarakat.
- Memberikan pedoman pada anggota masyarakat untuk bertingkah laku atau bersikap untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
- Memberi pegangan pada masyarakat untuk menandakan sistem pengendalian sosial (social control). (Universitas Medan Area : 2023).
Ciri-Ciri Pranata Sosial
- Memiliki lambang-lambang atau simbol.
- Memiliki tata tertib dan tradisi.
- Memiliki satu atau beberapa tujuan.
- Memiliki nilai.
- Memilikiusia lebih lama (tingkat kekekalan tertentu).
- Memiliki alat kelengkapan. (Aep Saepulloh, A. Rusdiana : 2022)
Kategori Pranata Sosial
- Pranata keluarga, yaitu sistem nilai yang mengatur kegiatan di lingkungan keluarga. Contoh: tidak boleh pulang larut malam dan tidak membiarkan kamar berantakan.
- Pranata ekonomi, yaitu pranata yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam hal mata pencarian hidup, produksi, dan distribusi. Contoh: barang yang diproduksi harus halal.
- Pranata politik, yaitu sistem norma yang berfungsi mengatur warga masyarakat dalam menciptakan ketentuan sosial. Contoh: tiap warga negara boleh mengajukan usulan.
- Pranata pendidikan, yaitu pranata yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan akan penerangan, pendidikan, dan informasi supaya setiap orang menjadi anggota yang berguna bagi masyarakat. Contoh: wajib belajar 9 tahun.
- Pranata agama, yaitu sistem yang khusus untuk mengatur hubungan manusia dengan tuhan dan sesama. Contoh: tiap orang wajib menganut agama dan keyakinannya. (Ahmad Fahrurrozi, dkk : 2015)
Tipe Pranata Sosial
Berdasarkan perkembangannya :
- Crescive institutions, adalah pranata sosial yang secara tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat.
- Enacted instituation, adalah pranata soaial yang sengaja dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
- Berdasarkan sistem nilai yang diterima oleh masyarakat:
- Basic institution, adalah pranata sosial yang di anggap penting untuk memelihara dan mempertahankan tertib sosial.
- Subsidiary institution, adalah pranata sosial yang di anggap kurang penting dibandingkan dengan basic institution.
Berdasarkan fungsinya :
- Operative institutions, adalah pranata sosial yang berfungsi menghimpun pola-pola atau cara yang di perlukan untuk mencapai tujuan dari masyarakat yang bersangkutan.
- Regulative institution, adalah pranata sosial yang benrtujuan mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang ada dalm masyarakat.
Berdasarkan penerimaan masyarakat :
- Approved/social sanctioned institution, adalah pranta sosial yang diterima oleh masyarakat.
- Unsanctioned institution, adalah pranta sosial yang ditolak oleh masyarakat meskipun masyarakat tidak mampu untuk memberantasnya.
Berdasarkan faktor penyebarannya :
- General institution, adalah pranata sosial yang dikenal oleh sebagian masyarakat dunia.
- Restricted institution, adalah pranata sosial yang hanya dikenal oleh masyarakat tertentu.(Vincentus satu)
Proses Pranata Sosial
Pranata sosial terbentuk dari norma-norma yang ada di dalam masyarakat dan saling berhubugan menjadi sistem norma. Poses kumpulan norma menjadi pranata sosial disebut juga pelembagaan atau institusionalisasi. Secara garis besar,timbulnya pranata sosial dapat di golongkan ke dalam dua cara berikut:
- Secara tidak terencana. Pranata sosial yang timbul secara tidak terencana maksudnya pranata sosial ini timbul secara ber angsur-angsur dalam praktik kehidupan mayarakat tanpa di rencanakan sebelumnya. Hal ini biasanya terjadi apabila masyarakat dihadapkan pada persoalan yang menyangkut pemenuhan kebutuhan hidup.
- Secara terencana. Pranata sosial yang timbul secara terencana maksudnya pranata sosial ini timbul melalui suatu perencanaan yang matang oleh individu atau kelompok yang memiliki kekuasaan atau pengaruh. (Khairul Hidayati, Ricky Genggor : 2006)
Pranata sosial merupakan kerangka kerja yang mengatur perilaku individu dalam masyarakat. Peningkatan pendidikan dapat memperkuat pranata sosial dengan meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai moral dan norma yang berlaku. Selain itu, yaitu promosi nilai-nilai moral melalui media, keluarga, dan lembaga pendidikan juga dapat membentuk individu yang lebih bertanggung jawab dan etis. Pembangunan lembaga ekonomi yang inklusif dapat membantu menciptakan peluang yang adil bagi semua anggota masyarakat, mengurangi disparitas ekonomi, dan memperkuat stabilitas sosial. Dengan demikian, penguatan pranata sosial melalui berbagai aspek ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan masyarakat.
Saran pranata dan proses sosial terkait erat dengan cara masyarakat berinteraksi dan mengatur kebutuhan hidup mereka. Pranata sosial adalah wadah yang memungkinkan masyarakat untuk berinteraksi menurut pola perilaku Horton dan Hunt. Ada lima pranata sosial utama untuk mengatur dan memenuhi kebutuhan masyarakat, yaitu: pranata keluarga, pranata ekonomi, pranata politik, pranata agama, dan pranata pendidikan. Proses sosial terjadi dalam masyarakat seiring dengan berbagai macam karakteristik, dan faktor-faktor penyebab terjadinya proses sosial ini disebut sebagai unsur-unsur struktural. Beberapa ciri-ciri dari pranata sosial meliputi:
- Pranata ekonomi: memenuhi kebutuhan material, bertani, industri, bank, koperasi, dan sebagainya.
- Pranata sosial: memenuhi kebutuhan perkawinan keluarga, sistem kekerabatan, pengaturan keturunan.
- Pranata politik: jalan alat untuk mencapai tujuan bersama dalam hidup bermasyarakat, seperti sistem hukum, sistem kekuasaan, partai, wewenang, pemerintahan. (*)
Penulis adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Purworejo
___________________________________________________________________________________________________________
Kelompok Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo :
- Indah Agustin Nugraheni (232180143/PGSD)
- Citra Milani (232180146/PGSD)
- Chahya Aning Subekti (232180159/PGSD)
- Arfani Lubaba (232180163/PGSD)
- Kukuh Putri Azzahro (232180168/PGSD)
- Fia Fibriyanti (232180171/PGSD)