
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Muhammadiyah Purworejo Kelompok 2 Desa Kedungkamal di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan Ibu Ir. Hj. Zulfanita, M.P., MPM. menyelenggarakan kegiatan sosialisasi penyakit demam berdarah bersama dengan peserta posyandu lansia Desa Kedungkamal, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo. Kegiatan ini diselenggarakan di aula balai desa Kedungkamal pada hari Kamis, 16 Januari 2025. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh maraknya kasus demam berdarah di kecamatan Grabag dan minimnya pemahaman masyarakat, khususnya lansia tentang pencegahan perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti Kegiatan ini dipandu oleh Ibu Suji Rahayu, Amd. Keb. sebagai pemateri dengan tujuan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam mencegah dan mengurangi kasus demam berdarah.
Dalam kegiatan ini, Ibu Suji Rahayu, Amd. Keb. memaparkan tentang gejala, pencegahan, dan penanganan demam berdarah. Penyakit demam berdarah disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti. Nyamuk ini berkembangbiak di penampungan air bersih dengan ciri khas tubuh hitam dan belang putih.

Gejala demam berdarah ditandai dengan demam tinggi lebih dari dua hari, bintik merah pada kulit, mimisan, muntah darah, sakit di daerah perut, serta pucat dan gelisah. Penyakit demam berdarah dapat dicegah dengan melakukan 3M, yaitu menguras tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat tempat yang dapat menjadi genangan air, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Penanganan awal jika mengalami gejala penyakit demam berdarah, yaitu dengan banyak minum air putih, kompres dengan air hangat, mengkonsumsi obat turun panas, dan pergi ke dokter/puskesmas terdekat apabila diduga terjangkit demam berdarah.
Salah satu cara yang dilakukan untuk mengurangi risiko demam berdarah di Desa Kedungkamal ialah dengan melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk). PSN dilakukan secara bertahap di setiap RT oleh kader PKK dan seluruh mahasiswa KKN di Desa Kedungkamal. Kader dan mahasiswa terbagi menjadi beberapa tim dan memeriksa rumah-rumah warga, baik di kamar mandi maupun di tempat penampungan air di sekitar rumah. Dari kegiatan PSN ini, terbukti di setiap RT terdapat lebih dari 30% penemuan jentik-jentik. Tim kader dan mahasiswa mengimbau masyarakat sekitar untuk rutin memeriksa tempat penampungan air agar tidak menjadi tempat bagi nyamuk berkembang biak.

Dengan adanya rangkaian kegiatan sosialisasi dan PSN ini, diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Kedungkamal tentang pentingnya pencegahan demam berdarah. Harapannya, masyarakat lebih memahami gejala, penanganan awal, serta langkah-langkah pencegahan, seperti 3M yang meliputi menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas. Hal ini merupakan langkah awal untuk mengurangi jumlah kasus serta dampak yang ditimbulkan dari penyakit tersebut.(*)
Penulis adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo
- Ardhan Pradana (Manajemen / Fakultas Ekonomi)
- Ivan Ananta Luckita (Pendidikan Bahasa Inggris / Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan)
- Teguh Rohmadi (Manajemen / Fakultas Ekonomi
- Marutha Ayu Jati (Pendidikan Bahasa Inggris / Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan)
- Kholifatul Munadhiroh (Pendidikan Bahasa Inggris / Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan)
- Rossy Puspita Dewi (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia / Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan)
- Andriana Kurnia Putri (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia / Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan)
- Hetfil Arun (Pendidikan Bahasa Inggris / Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan)
- Nadhira Yusnita Aryani (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia / Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan)
- Fajar Ari Hastomo (Manajemen / Fakultas Ekonomi)