
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Muhammadiyah Purworejo Kelompok PN. 10 Desa Laban di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan Puspa Dewi menyelenggarakan kegiatan sosialisasi edukasi kesehatan masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dalam mencegah penularan penyakit demam berdarah dan virus yang di tularkan dari nyamuk. Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Balai Desa Laban, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada hari Kamis, 9 Januari 2025.
Adapun untuk pembicaranya adalah petugas dari Puskesmas Ngombol, sementara itu pesertanya merupakan warga Desa Laban. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh maraknya kasus demam berdarah di Kecamatan Ngombol dan minimnya pemahaman masyarakat, khususnya lansia tentang pencegahan perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti. Kegiatan ini dipandu pemateri dengan tujuan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam mencegah dan mengurangi kasus demam berdarah.

Dalam kegiatan itu, dijelaskan tentang gejala, pencegahan, dan penanganan demam berdarah. Penyakit demam berdarah disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk ini berkembangbiak di penampungan air bersih dengan ciri khas tubuh hitam dan belang putih.
Gejala demam berdarah ditandai dengan demam tinggi lebih dari dua hari, bintik merah pada kulit, mimisan, muntah darah, sakit di daerah perut, serta pucat dan gelisah. Penyakit demam berdarah dapat dicegah dengan melakukan 3M, yaitu menguras tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat tempat yang dapat menjadi genangan air, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Penanganan awal jika mengalami gejala penyakit demam berdarah, yaitu dengan banyak minum air putih, kompres dengan air hangat, mengkonsumsi obat turun panas, dan pergi ke dokter/puskesmas terdekat apabila diduga terjangkit demam berdarah.

Salah satu cara yang dilakukan untuk mengurangi risiko demam berdarah di Desa Laban ialah dengan melakukan Jumantik (Juru Pemantau Jentik). Jumantik dilakukan secara bertahap di setiap RT oleh ketua RT setempat dan di bantu mahasiswa KKN di Desa Laban. Ketua RT dan mahasiswa terbagi menjadi beberapa tim dan memeriksa rumah-rumah warga, baik di kamar mandi maupun di tempat penampungan air di sekitar rumah. Dari kegiatan Jumantik ini, terbukti di setiap RT terdapat lebih dari 10% penemuan jentik-jentik. Tim kader dan mahasiswa mengimbau masyarakat sekitar untuk rutin memeriksa tempat penampungan air agar tidak menjadi tempat bagi nyamuk berkembang biak.
Dengan adanya rangkaian kegiatan sosialisasi dan Jumantik ini, diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Laban tentang pentingnya pencegahan demam berdarah. Harapannya, masyarakat lebih memahami gejala, penanganan awal, serta langkah-langkah pencegahan, seperti 3M yang meliputi menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas. Hal ini merupakan langkah awal untuk mengurangi jumlah kasus serta dampak yang ditimbulkan dari penyakit tersebut.(*)
Penulis adalah Mahasiswa KKN 2025 Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Anggota Kelompok :
- Muh Yusron Auladi (Pendidikan Guru Sekolah Dasar / Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan)
- Nova Juwita Fitri (Pendidikan Guru Sekolah Dasar / Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan)
- Harris Setiawan (Pendidikan Guru Sekolah Dasar / Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan)
- Rivaldi Febrianto Putra (Pendidikan Guru Sekolah Dasar / Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan)
- Griya Mika Puspita (Manajemen / Fakultas Ekonomi)
- Novi Juwita Fitri (Manajemen / Fakultas Ekonomi)
- Isna Amalia Zahrani (Manajemen / Fakultas Ekonomi)
- Fina Rahmatul ‘Ulya (Manajemen / Fakultas Ekonomi)
- Dyah Anisa Ciptasari (Peternakan / Fakultas Pertanian)
- Ninda Mustiko Ekawati (Psikolog / Fakultas Ilmu Sosial)