Purworejo | bagelenchannel.com – Nama Kampung Sibak yang terletak di RT 01/RW 09 Kelurahan Pangenjurutengah, Purworejo, Jawa Tengah, keberadaannya selama ini cukup dikenal dikalangan warga masyarakat Kabupaten Purworejo. Karena di kampung ini terletak makam keluarga Jenderal Sarwo Edhi Wibowo, yang tak lain adalah mertua dari Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.
Namun ketenaran Kampung Sibak kembali mencuat setelah kampung itu memproklamirkan diri sebagai Sibak Kampoeng Koeliner. Kini Kampung Sibak menjadi pusat kuliner berbasis komunitas dengan nuansa rumahan.
Diungkapkan oleh Pemrakarsa Sibak Kampoeng Koeliner Hantoro Wibowo, bahwa pemberian nama Sibak Kampoeng Koeliner karena “homly food court community” pertama di Purworejo dan mungkin yang pertama di Indonesia.
Rumah-rumah yang ada di kampung itu pun menyediakan aneka jenis makanan. Menariknya, masakannya menggunakan resep kuno atau tempo dulu. Mengingat Sibak sendiri diketahui merupakan kampung kuno yang sudah ditinggali secara turun temurun.
Warga yang bermukim di Kampung Sibak juga lihai dalam memasak serta memiliki usaha seputar kuliner, seperti katering, rumah makan, dan membuka kedai maupun warung-warung di berbagai tempat.
Atas prakarsa Hantoro Wibowo, warga dalam satu kampung dengan 10 rumah itu kompak menjajakan aneka makanan dan minuman di Sibak Kampoeng Koeliner. Bagi para Pengunjung yang datang tinggal memesan aneka makanan seperti terong goreng, nasi goreng, ayam bakar, soto, dan sop.
“Konsep ini muncul di Sibak ketika kami melihat potensi lingkungan yang ada. Keramahan warga, kemampuan mengolah masakan sebagian besar warga, yang mumpuni serta kebiasaan warga yang “betah melek” sehingga biasa beraktifitas sampai larut malam, membuat ide untuk memberdayakan potensi-potensi ini menjadi hal yang lebih bermanfaat, baik dari sisi ekonomi maupun dari sosial budaya,” imbuhnya.
Bahkan menu masakan kuno seperti pepes babal (cikal buah nangka) dan pepes mbuluk (cikal buah kelapa) juga disiapkan.
“Menu apa saja tersedia, terutama yang menggunakan resep kuno,” jelasnya.
Selain menyajikan kuliner klasik warisan nenek moyang, Sibak Kampoeng Koeliner juga menyediakan sejumlah fasilitas permainan anak-anak yang popular di era tahun 80-an hingga 90-an.
“Seperti egrang, patok lele, sudahmanda, bitingan, dan lain-lain. Adanya permainan-permainan tersebut diharapkan menjadikan Sibak Kampoeng Koeliner sebagai destinasi wisata yang ramah anak dan keluarga,” paparnya.
Baca juga: Kopi Seplawan dengan Rasa Khasnya Siap Mendunia
Mengenai konsep pelayanannya, berbeda dengan pusat kuliner lainnya karena pengunjung dibebaskan untuk memilih tempat duduk serta bebas memilih menu makanan maupun minuman dari dapoer mana pun. Bagi yang tertarik ingin menjajal menu-menu kuliner ala Sibak Kampoeng Koeliner yang dijamin yahut ini, pembeli dapat datang pada sore hari. Pusat kuliner ini dibuka mulai pukul 16.00-23.00 WIB. (Widarto)