
Penulis: Martina Angely
Dosen Pembimbing: Nur Ngazizah, S.Si., M.Pd.
Metode berasal dari bahasa yunani “Methodos”yang berarti cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan upaya ilmiah, maka menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Metode Eksperimen adalah suatu tuntutan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar menghasilkan suatu produk yang dapat dinikmati masyarakat secara aman. Eksperimen pun dilakukan orang agar diketahui kebenaran suatu gejala dan dapat menguji dan mengembangkannya menjadi suatu teori.
Kegiatan eksperimen yang dilakukan siswa di usia Sekolah Dasar (SD) merupakan kesempatan meneliti yang dapat mendorong mereka mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri, berfikir ilmiah dan rasional serta lebih lanjut pengalamannya itu bisa berkembang di masa datang. Metode eksperimen atau percobaan diartikan sebagai cara belajar mengajar yang melibatkan siswa dengan mengalami dan membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan itu. Tidak ada metode pembelajaran yang benar-benar perfect atau sempurna. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Untuk itu, seorang siswa, guru, pelatih, atau instruktur harus pandai-pandai menampilkan kelebihan suatu metode dan meminimalisir sisi kekurangannya, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, serta mencermati keadaan dan mengikuti proses sesuatu.
Langkah – langkah Pelaksanaan Eksperimen :
- (a)Siswa memulai percobaan, pada saat siswa melakukan percobaan, guru mendekati untuk mengamati proses percobaan dan memberikan dorongan dan bantuan terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapi sehingga eksperimen tersebut dapat diselesaikan dan berhasil.
- (b)Selama eksperimen berlangsung,guru hendaknya memperhatikan situasi secara keseluruhan sehingga apabila terjadi hal-hal yang menghambat dapat segera terselesaikan.
Tindak lanjut :
Eksperimen.Setelah eksperimen dilakukan,kegiatan-kegiatan selanjutnya adalah sebagai berikut.
- Siswa mengumpulkan laporan eksperimen untuk diperiksa guru.
- Mendiskusikan masalah-masalah yang ditemukan selama eksperimen berlangsung, memeriksa dan menyimpan kembali segala bahan dan peralatan yang digunakan
Pembelajaran Jigsaw adalah model pembelajaran yang dirancang untuk meningkatkan rasa percaya diri dan tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan kelompoknya. Siswa tidak mempelajari materi saja melainkan harus dapat mengatasi masalah proses pembelajaran di dalam kelompoknya. Adapun langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut: (1) siswa dibagi menjadi beberapa kelompok secara heterogen, (2) beranggotakan 4-5 orang dengan menggunakan kelompok asal dan kelompok ahli. Disini guru harus kreatif dan aktifsupaya dapat mengetahui alur dan latar belakangsiswa dalam proses pembelajaran.
Metode pembelajaran outdoor learning merupakan metode pembelajaran yang memberikan suasana baru kepada siswa dengan proses belajar mengajar di alam bebas, upaya untuk mengajak siswa lebih dekat dengan sumber belajar yang sesungguhnya. Metode mengajar di luar kelas merupakan upaya mengajak lebih dekat dengan sumber belajar yang sesungguhnya, yaitu alam dan masyarakat. Outdoor learning merupakan upaya mengarahkan para siswa untuk melakukan aktifitas yang bisa membawa mereka pada perubahan perilaku terhadap lingkungan sekitar. Hal itu bertujuan agar siswa dapat mengembangkan nilai- nilai karakter yang muncul dalam penggunakan metode pembelajaran outdoor learning. Serta mengembangkan kemampuan kreativitas mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menalar, mencipta, dan mengomunikasikan.
Media pembelajaran merupakan bagian penting dalam menunjang siswa dalam memberikan materi pembelajaran di kelas. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan jamak dari kata “media” yang berarti mediasi atau rujukan. Istilah media berlaku untuk berbagai kegiatan dan usaha, termasuk media yang menyampaikan informasi, dan juga digunakan dalam bidang pendidikan dan pendidikan, menjadikannya sebagai media pendidikan dan pembelajaran. Media pembelajaran adalah komponen pembelajaran yang meliputi bahan dan peralatan. Ketika pengaruh yang berbeda memasuki dunia pendidikan (misalnya, teori/konsep dan teknik baru), media pembelajaran terus berkembang dan datang dalam berbagai jenis dan format, masing-masing dengan karakteristik dan fungsinya yang unik. Penggunaan media sebagai alat dalam proses pembelajaran merupakan fakta yang tidak dapat disangkal. Dengan bantuan media membantu untuk menyampaikan informasi tentang materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Tugas guru ke siswa. Salah satu media yang menarik minat siswa adalah media permainan kartu (domino) menemukan pasangan kartu merupakan metode pembelajaran aktif. Metode menemukan pasangan kartu sangat menarik dan dapat digunakan untuk mengulang materi pembelajaran yang ditunjukkan di atas.
Domino adalah kartu permainan 0-6. Cara bermain yang paling umum adalah menempatkan terlebih dahulu kartu terkecil (kartu kosong), kemudian permainan berikutnya, dll hingga membentuk pola yang lengkap. Domino di sini bukanlah seperti domino yang biasa digunakan, melainkan media pembelajaran seperti domino, Bedanya hanya ada pernyataan di bawah, jawaban di atas, dan latar belakang kartu yang menarik. Kedua, soal-soal yang berlaku pada kartu perlu disesuaikan dengan kemampuan siswa. Media pembelajaran yang dikembangkan adalah kartu domino yang dimodifikasi menurut White Hatch. Penulisan kartu domino dirancanguntuk menarik perhatian siswa selama proses pembelajaran.
Media Pembelajaran Kartu Domino adalah media pembelajaran ala kartu dengan pertanyaan di atas dan jawaban berikut, serta gambar materi terkait dikemas dalam format yang menarik. Media pembelajaran berupa kartu domino memiliki sifat menerapkan kegiatan pendidikan dan pembelajaran sambil bermain agar siswa lebih terlibat dalam mata pelajaran yang berlangsung dan menjadi media pembelajaran Pendidikan. Pembelajaran domino merupakan salah satu pembelajaran permainan edukatif, memberikan pengalaman belajar yang dapat meningkatkan metode pembelajaran yang baik dan meningkatkan hasil belajar.(*)
Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo.