Oleh: Dinik Ariyani
Dosen Pembimbing: Nur Ngazizah, S.Si., M.Pd.
Kata Media berasal dari bahasa latin yaitu medist yang secara harfiah berarti “tengah” atau “pengantar.” Media pembelajaran adalah sebuah alat atau media yang dapat digunakan oleh guru untuk menyampaikan informasi kepada peserta didik terkait dengan pembelajaran sehingga dapat mempermudah peserta didik dalam memahami materi pembelajaran. Menurut Khadijah (2016: 124) menyatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian anak usia dini sedemikian rupa sehingga proses belajar dapat terjadi.
Media pembelajaran menjadi salah satu faktor yang berperan penting dalam proses belajar dan mengajar. Dalam pembelajaran guru biasanya menggunakan media pembelajaran sebagai perantara dalam menyampaikan materi agar dapat dipahami oleh peserta didik. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat mengembangkan minat serta keinginan yang baru, membangkitkan motivasi bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap pembelajaran. Menurut Wiratmojo dan Sasonohardjo dalam Junaidi (2019) penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dalam penyampaian pesan dan isi pelajaran saat itu. Sejalan dengan hal ini, menurut (Zaini:2017:2) dengan media pembelajaran, seorang peserta didik memerlukan perantara atau biasa disebut media pembelajaran, dimana dengan adanya media pembelajaran, guru dapat mengalihkan perhatian peserta didik, agar tidak cepat bosan dan jenuh dalam proses belajar mengajar.
Edutainment merupakan sebuah konsep pembelajaran yang dikemas dengan kegiatan menarik dan menyenangkan sehingga tidak menimbulkan rasa bosan bagi peserta didik. Media edutainment merupakan media pembelajaran yang menggabungkan materi pembelajaran dengan hiburan sehingga proses pembelajaran jauh lebih inovatif. Pada umumnya peserta didik lebih menyukai media pembelajaran yang inovatif dibandingkan hanya pembelajaran satu arah saja. Pemilihan media pembelajaran alternatif merupakan hal yang penting mengingat media pembelajaran memberikan dampak yang besar terhadap pemahaman dari peserta didik. Jadi media edutaiment yaitu media pembelajaran yang terdiri lebih dari satu media yang dikemas seperti permainan yang menarik agar peserta didik tidak cepat bosan dan jenuh ketika proses pembelajaran.
Media Kareng Katum itu kepanjangan dari Karpet Engklek dan Kartu Tumbuhan merupakan media pembelajaran edutaiment yang terdiri atas 2 media yaitu media Karpet Engklek dan Kartu Tumbuhan. Media Karpet Engklek yaitu media pembelajaran dengan menggunakan permainan engklek atau yang lebih dikenal dengan nama Suda Manda. Pada zaman dahulu permainan engklek sangat menarik dan sering kali dimainkan oleh anak-anak. Media Karpet engklek ini dimainkan seperti main engklek pada umumnya, namun bedanya terdapat kartu soal yang akan dijawab oleh peserta didik ketika mereka kalah dalam permainan. Peserta didik ketika mengalami kekalahan maka akan mengambil kartu soal sesuai warna daerah ketika mereka kalah. Kemudian peserta didik akan membaca soal tersebut kemudian menjawabnya. Kartu soal berisi soal-soal seputar materi bagian tubuh tumbuhan.
Menurut peserta didik permainan karpet engklek ini sangat menyenangkan. Mereka bisa belajar dengan cara bermain, sehingga akan menambah motivasi belajar mereka dan peserta didik tidak merasa bosan ketika belajar. Dengan cara ini memudahkan peserta didik dalam memahami materi bagian tubuh tumbuhan. Permainan karpet engklek ini tidak hanya digunakan untuk materi bagian tubuh tumbuhan akan tetapi bisa digunakan di semua mata pelajaran, pendidik hanya perlu mengganti pertanyaannya saja.
Media yang kedua yaitu media kartu tumbuhan. Kartu tumbuhan yaitu media kartu yang di dalamnya terdapat tiga jenis kartu ada kartu gambar, kartu nama dan kartu fungsi. Kartu gambar menunjukkan gambar dari materi bagian tubuh tumbuhan. Kartu nama menunjukkan nama dari bagian tumbuhan sedangkan kartu fungsi menunjukkan fungsi dari bagian tumbuhan tumbuhan. Ketiga kartu tersebut akan saling berhubungan. Peserta didik akan diajak untuk mencocokan antara kartu nama, kartu gambar dan akrtu fungsi sehingga akan terlihat suatu bagian tubuh tumbuhan dan fungsinya . Media kartu tumbuhan ini bertujuan agar peserta didik mudah memahami jenis-jenis dan fungsinya dari bagian tubuh tumbuhan.
Hasil dari simulasi yang telah dilakukan terhadap siswa kelas IV terhadap media KARENG KARTUM yang dilakukan selama 3 pertemuan yaitu pada pertemuan pertama peserta didik diajak untuk memahami materi dari bagian tubuh tumbuhan. Proses pembelajaran menggunakan metode critical thinking. Metode ini peserta didik diajak untuk berpikir secara kritis dengan cara menganalisis mengenai bagian tubuh tumbuhan yang ada di sekitar rumah. Metode tersebut dapat berjalan karena proses pembelajaran dilakukan di halaman rumah sehingga peserta didik dapat melihat langsung bentuk tumbuhan dan dapat menyebutkan apa saja bagian – bagian yang ada pada tumbuhan serta fungsinya.
Pertemuan kedua peserta didik belajar mengenai fungsi bagian tumbuhan menggunakan media kartu tumbuhan. Pada media kartu tumbuhan peserta didik akan mencocokan antara kartu nama, kartu gambar dan kartu fungsinya sehingga akan menghasilkan suatu bagian tubuh tumbuhan dan menemukan fungsinya. Pada pertemuan ketiga, peserta didik diajak untuk bermain media Karpet Engklek di halaman rumah untuk mengetahui seberapa paham peserta didik terhadap materi bagian tubuh tumbuhan. Selama belajar menggunakan media Karpet engklek peserta didik merasa senang dan tidak merasa bosan ketika belajar. Peserta didik sangat antusias ketika proses pembelajaran menggunakan media Karpet Engklek dan Kartu Tumbuhan. Dengan media tersebut dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik meningkat.
Berdasarkan pengamatan dan hasil simulasi tersebut bahwa peserta didik dengan pembelajaran menggunakan materi bagian tubuh tumbuhan kita dapat dinilai kategori baik sekali dan baik. Pada saat penggunaan media pembelajaran dapat dilihat bahwa peserta didik sangat antusias dan merasa termotivasi dalam belajar. Maka dapat disimpulkan bahwa peserta didik telah memahami materi bagian tubuh tumbuhan dengan media Kareng Kartum dengan baik. (*)
Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo.
DAFTAR PUSTAKA
Sartika, Dewi, Nazori Suhandi, and Imelda Saluza. “PEMANFAATAN EDUTAINMENT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN ALTERNATIF PADA RUMAH BELAJAR CERIA DESA PEDADO.” Aptekmas Jurnal Pengabdian pada Masyarakat 4.3 (2021): 1-5. Wulandari, Amelia Putri, et al. “Pentingnya Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar.” Journal on Education 5.2 (2023): 3928-3936.